Skip to main content

Posts

Showing posts from 2018

Inilah Yang Akan Terjadi Ketika Anda Berpisah Dengan Sahabat Baik

Memiliki seorang sahabat adalah impian bagi semua orang. Setidaknya, begitulah yang seringkali ku dengar dari mereka. Berbeda dengan teman biasa. Seorang sahabat adalah dia yang benar-benar istimewa, yang sering kali keistimewaannya itu tak kita sadari hingga kita tak pernah tau mana yang benar-benar seorang sahabat, dan mana yang hanya seorang penjilat yang hanya memanfaatkan kita saja. Sahabat adalah ia yang mampu membuat kita merasa nyaman, dan merasa tak sungkan untuk mengekspresikan diri kita, hingga melakukan hal-hal yang konyol. Kita dan sahabat mungkin tak selalu kompak, namun kita sama-sama saling mencoba untuk mengimbangi satu sama lain. Dan sahabat adalah seorang teman terakhir yang masih sudi berada di sebelahmu saat yang lain meninggalkanmu karena kamu sudah tak punya apa-apa lagi. Sering kali, apa yang membuat sahabat pergi adalah karena sikap egois yang ada dalam diri kita. Kadang memang ia tak sepaham denganmu, tak jarang saya sendiri sangat cerewet untuk menaseha

Waktumu Dihabiskan Untuk Apa ?

Tidak terasa kita sudah melewatkan beberapa hari di tahun 2018. Bagi saya, tahun ini bukanlah tahun yang ambisius untuk mencapai beberapa target yang (pada akhirnya) sulit untuk dicapai. Tetapi, ada beberapa keinginan dalam diri saya untuk mulai mengubah kebiasaan di tahun-tahun sebelumnya. Jangan menghabiskan waktu untuk hal-hal yang lalai. Buat apa kamu hidup? Hidup itu harus punya tujuan. Dunia ini akan terus berputar tanpa kenal kompromi. Kalau kita enggan berubah menjadi pribadi yang lebih baik, bukan tak mungkin kita justru ketinggalan dan akan rugi sendiri. Berikut adalah beberapa  wish list  saya yang siapa tahu bisa memberikan inspirasi: * Banyak membaca buku. Tanpa saya sadari, saya mulai berhenti untuk membaca buku. Padahal pada masa lalu, membaca buku adalah hiburan utama saya ketika ada waktu luang. Tetapi saat ini, dengan beraneka ragam saluran sosial media, ternyata telah berhasil menyedot waktu kita tanpa kita sadari. Pernah tidak mencoba berhitung, berapa

Menghargai Waktu

Banyak kejadian yang tak ku sangka. Air mata menetes dari matanya. Aku tak tau apakah itu memang salahku. Aku juga tak tahu kenapa itu semua terjadi, hanya dengan hitungan detik saja perasaan bersalah menyelimuti diriku. Entah berawal dari mana kenapa semua ini terjadi. Kau selalu berpikir tentang hari-hari bahagia untukmu,begitu pun aku. Masalahnya adalah, bukan aku bahagiamu. Ini adalah proses. Proses dimana kau akan menjadi dirimu sendiri. Aku mengerti, aku selalu menjadi diri sendiri. Namun siapa yang lebih tahu tentang diriku yang sebenarnya. Ada sebuah waktu atau pun keadaan akan ada saatnya kau bertemu dengan satu orang yang mengubah hidupmu untuk selamanya. Kemudian, satu orang tersebut akan menjadi bagian terbesar dalam agendamu. Dan hatimu takkan memberikan pilihan apa pun. Akan ada saatnya kau ingin melompat mundur pada titik-titik kenangan tertentu. Namun tiada guna, waktu takkan memperlambat gerakan walau sedetik pun. Ia hanya mampu maju, dan terus maju. Dan mau tidak

Tak Perlu Menunggu Kaya untuk Membahagiakan Ibu Kita

Membuat ibu kita bahagia, hal itu jelas jadi harapan dan impian kita semua. Mungkin kita memang belum jadi anak yang sepenuhnya berbakti dan sempurna di mata ibu kita. Ibu  kita mungkin tak pernah menuntut atau meminta apapun dari kita. Kasih sayang yang ia berikan memang tak pernah kita balas sepenuhnya. Sudah banyak pengorbanan dan hal-hal yang ia lakukan untuk kita. Dan kita sebagai anak, memberi perhatian walau sedikit sudah jadi bentuk bakti kita sendiri. Hari-hari kita memang akan selalu sibuk. Aktivitas yang padat selalu menguras energi dan waktu kita setiap harinya. Tapi kita tak pernah bisa tahu soal rahasia usia dan waktu. Jangan sampai karena kita terlalu sibuk mengurus diri sendiri, jadi lupa dengan ibu kita yang juga makin bertambah usia. Tak bisa kita cuma terus menunggu untuk bisa benar-benar kaya raya baru membahagiakan nya. Bukan kekayaan kita yang diminta oleh Nya, melainkan kasih sayang dan cinta kita yang paling diharapkannya. Melakukan yang terbaik di h

Bersama Ke Arah Yang Sama

Terkadang ada setiap pasangan yang tidak menuntut status hanya saja, ia ingin bahwa ia benar benar sayang sama kita dan selalu bersama kita. Terkadang pasangan kita lebih sering berkata-kata untuk mengungkapkan rasa nya, jadi untuk setiap pasangan jangan hanya berkata,tetapi buktikan dengan usaha, jika kamu memang ada rasa . Karna jika bersama - sama menjalani hidup ini, kita akan bersama berbagi kisah dan satu sama lain kita mendapatkan kasih dan tua bersama adalah jalan yang di pilih. Cinta bukan saling bertatapan satu sama lain tetapi memandang keluar bersama ke arah yang sama

Kenapa Kamu Menyayangiku?

Kata kata ini sering terucap dari kita untuk seseorang yg kita sayangi, sampai kita berani berjanji takkan meninggalkan dia dalam situasi dan kondisi apapun. Jika suatu saat pasangan kita bertanya kepada kita, kenapa kamu menyayangiku? Apakah jawaban nya seperti dibawah ini? 1. Kamu baik      Apakah kita masih menyayangi dia jika dia sudah tidak baik lagi? 2. Aku nyaman saat bersama mu      Saat kita merasa sudah tak ada lagi kenyamanan saat bersama dia, apakah kita masih sayang? 3. Karena kamu pantas untuk disayangi      Pantas seperti apa, dan apakah kita juga pantas menyayangi dia? tanya diri sendiri. Bukan kita yang menentukan pantas atau tidaknya. 4. Aku suka saat melihat senyum manis mu       Bagaimana kalau dia tidak lagi memiliki senyuman manis yang dulu? Apakah kita masih sayang ? 5.Aku menyayangimu tanpa alasan        Jika dia berkata " mungkin nanti aku akan meninggalkan kamu tanpa alasan." Bagaimana? Kelima alasan ini adalah

Yang Paling Dikenang Dari Hidup Seseorang Itu Apa Sih?

Kenangan sesuatu yang selalu diingat dan sangat sulit dilupakan bahkan jika kita amnesia sekalipun, kenangan yang sudah terlalu lama tersimpan dimemori. Di dunia ini ada beberapa hal yang tidak bisa diubah: manusia-manusia yang hidup di masa lalu dan manusia-manusia yang memilih untuk tinggal dalam kenangan dan menutup mata pada kenyataan. Betapa nyeri mengatakan yang tak ingin dikatakan dan kadang betapa sakit mengenangkan yang tak ingin dikenangkan.        Dan mungkin jika kita berpisah, itu menjadi sesuatu yang sangat menyakitkan. Yang paling sulit di hilangkan adalah kenangan yang  indah. Karena ia jauh lebih berharga dari benda termahal sekalipun. Kadang kenangan itu seperti sesuatu yang tak pernah berakhir, meski telah terhenti. Terkadang kita mengingat kenangan yang manis ataupun yang pahit karna seseorang itu sangat dekat sama kita dan sekalipun kenangan manis itu ingin kita lupakan, takkan pernah bisa karna dia kan selalu tersimpan di dalam pikiran hati dan jiwa kita.

Tentang Pertemuan dan Perpisahan

Tentang sebuah "pertemuan'' dan "perpisahan" yang  dilahirkan oleh perasaan. Sebenarnya pertemuan dan perpisahan terjadi terlalu cepat. Namun kenangan dan perasaan tinggal terlalu lama. Awal dan akhirnya tidak pernah ada yang tau. Pertemuan tidak pernah ada yang kebetulan, karna benar adanya telah digariskan bahwa kita akan bertemu dengan dia. Dan masing-masing dari kita, kalau diizinkan, akan saling bersinggungan. Setiap orang yang bertemu lalu berpisah bahkan hanya sementara atau selamanya disitulah hadirnya rindu yang membuat orang lain menghargai setiap waktu yang ada saat bersama. Kadang, ada sebuah pertemuan yang akan diingat sepanjang hidup. Karna kita merasa dia membawa kebahagiaan yang berarti selama kita hidup. Bahkan sebelum bertemu dengannya hidup kita biasa saja tak ada indahnya. Kadang kita berpikir jikalau saja pertemuan itu tak terjadi, perpisahan ini pun tak perlu terjadi. Memang pernyataan ini benar. Tapi pertemuan dengan dia yang akhirnya pun

Rindu Kamu

Entah mulai darimana aku akan menulis. Tapi yang jelas ku mohon jangan salahkan aku jika aku tak pandai untuk menghentikan air mata ini. Jangan kesal padaku karena aku tak mampu menutupi kesedihanku. Aku tak tahu seberapa besar kerinduan ini menguasaiku. Hanya satu yang aku pahami. Perasaan ini semakin menyakiti dalam hitungan hari. Dan kini aku hanya dapat merenung sendiri. Denganmu aku pernah merasa sempurna. Dalam segala keterbatasanku, keterbatasanmu, keterbatasan kita. Setidaknya bagiku seperti itu. Dan kini semua itu harus berakhir. Maafkan aku. Aku harus melepaskanmu.  Percayalah bahwa hatiku ini tak pernah bisa berbohong. Setiap kali aku mengingat semua kenangan yang pernah kita ciptakan dulu, hati ini menangis. Ingin rasanya kembali, tapi kau dan aku tak bisa. Sekarang aku hanya mampu untuk melihatmu dari alam yang berbeda. Dan aku akan tetap mendoakan yang terbaik untukmu. Terimakasih untuk waktu yang kau berikan selama ini. Terimakasih untuk ketulusan cintamu. Maaf jika

Kenangan Akan Selalu Abadi Dalam Ingatan

Mereka yang datang, mereka yang hadir dan mereka yang membuat sebuah ingatan tentang sebuah kenangan. Terima kasih karena kalian telah membuat sebuah prasasti kenangan didalam kepalaku. Walau kadang terlihat bercahaya tapi kadang juga terlihat redup. Kalian datang dengan sebuah pertemuan dan perjumpaan, tentang sebuah cerita yang terukir dalam ingatan ini.  Orang-orang yang datang dan pergi dalam kehidupan kita, baik itu sebentar atau lama. Mereka adalah orang-orang yang telah menuliskan sebuah cerita dikepalamu. Mereka menghadirkan sebuah ingatan tentang ceritamu dengannya. Ketika kau ingin mengingatkan kenangan tentang mereka, kau bukalah lembaran-lembaran kenangan yang telah mereka tulis di dalam kepalamu. Seketika mereka hadir dan setia menemani lamunanmu Kenangan tanpa kau sadari adalah sebuah perjumpaan tanpa kau rencanakan .

Lelah

Jujur aku lelah dengan semua ini . Peluk aku TUHAN… agar aku bisa bangkit, agar aku bisa tetap tenang menghadapi semua keadaan ini beri aku sejuta kesabaran dan kekuatan. Aku percaya kan semuanya padamu TUHAN. Sudah terlalu lama kesabaran ini kuhadapi sendiri. Dan sekarang rasanya sudah bosan dan lelah akan kebodohan yang tak pernah menghargaiku. Aku saat ini tersesat dijalan yang namanya kehidupan. Mungkin dengan tetesan air mata yang berbicara, saat mulut tak mampu lagi menjelaskan rasa sakit. Dan mungkin diam adalah salah satu cara agar aku bisa tenang dan sabar menghadapi semua nya .

Jangan Bangga Dengan Pemberian Orang Tua

Hasil titik peluh ibu bapa yang menjadi pemberian dalam bentuk jam tangan, handphone, dan sebagainya apa yang kamu inginkan dan butuhkan. Kamu jangan bangga sangat dengan benda-benda ini, karena yang usaha untuknya itu adalah ibu dan ayah. Yang patut kita bangga adalah dengan pemberian kita kepada orang tua kita. Baru kita patut rasa bangga. Tapi jika kita sendiri belum mampu mewujudkannya dengan membalas apa yang diberikan orang tua, buatlah ia selalu tersenyum dengan hasil yang kamu lakukan sekarang. Mungkin saat ini kita yang masih kuliah sedang disibukkan dengan tugas tugas dari dosen, tapi ingatlah untuk memberi waktu untuk orangtuamu walau sebentar saja. Coba kita ingat seberapa besar pengorbanannya untuk kita. Kita tak akan pernah mampu membalas semua jasa nya. Dan ingatlah, hal yang dapat membuat hati orang tua bahagia bukan karena harta tetapi akhlak yang mulia. Setuju kan? atau ada pendapat yang lain?? Share komentarmu dibawah ya!

Daripada Habis Buat Pacaran, Lebih Baik Gunakan Duit dan Waktu Luang Untuk Jalan-Jalan!

Berbeda dengan pacaran yang mengekang sebelum waktunya. Kalau memilih jalan-jalan, kamu bebas untuk mengekspresikan diri lewat traveling ke berbagai tempat. Lihat deh teman-teman yang pacaran. Mereka tak bisa leluasa bermain dan jalan-jalan kemana-mana. Saat ada ajakan untuk traveling, mereka pasti turut memikirkan bagaimana perasaan kekasihnya sebelum mereka berani mengiyakan atau menolak ajakan jalan. Berbeda jauh kan dengan mereka yang lebih mengutamakan traveling daripada pacaran. Mereka bisa bebas mengekspresikan diri dengan jalan-jalan ke berbagai tempat tanpa khawatir soal perasaan pasangan. Memilih untuk traveling daripada pacaran juga membantumu menjadi mandiri. Tanpa pacar pun kamu tetap bisa memotivasi diri. Tak perlu khawatir ada yang marah, kalau kamu memilih jalan-jalan daripada pacaran. Kamu tak perlu izin kepada pacar yang lagaknya seperti satpam itu. Saat kamu memilih untuk mengisi waktu luangmu dengan jalan-jalan, kamu tak perlu direpotkan oleh peliknya memahami

Apapun yang Akan Terjadi, Jangan Pernah Lupakan Cerita Tentang Kita

Setiap rasa dan cerita yang pernah terjadi berlalu begitu saja. Yang sekarang hanya bisa terngiang dan terekam di dalam bingkai gambar, berisikan kita yang sedang tersenyum bersama. Pertemuan yang aneh semasa kuliah, membuat kalian menjadi orang-orang terbaik yang pernah mengisi hari-hariku dulu. Setiap hal dan setiap ulah kita yang konyol kadang membuatku geli sendiri, tertawa girang, bahkan sampai terdiam tanpa kata. Terima kasih untuk kalian yang sudah berbagi hidup denganku, sempat mengukir sejarah hidup bersama, menjadi teman, sahabat bahkan keluarga untukku. Aku selalu mendoakan dan mengharapkan yang terbaik untuk kita semua. Kutitipkan pesan ini lewat angin, lewat dinginya malam, dan panasnya siang, jika kita tak mampu bersama lagi  .

Sekarang Aku Ikhlas

Kau pergi dan aku rindu. Kau pergi jauh dan aku tak mampu menggapainya. Kau hilang meninggalkan kesendirian. Kau pergi disaat aku belum benar-benar bisa mendewasakan diri. Apa ini caramu untuk melatih kedewasaanku? Kenapa kamu pergi, padahal aku selalu disini. Tak   pernah aku berniat meninggalkanmu sendiri. Andai kamu tau seperih apa ditinggalkan, mungkinkah kamu tak akan meninggalkan aku? Tapi kenyataan terpahit adalah setelah kepergianmu ada sahabat baru bernama rindu. Kata yang tadinya tak aku perlukan ketika kau masih di sampingku. Kata yang tak ingin aku ucapkan, tapi pada akhirnya menghampiriku juga. Sekeras apa aku menolak, dia hadir juga bersama bayanganmu yang terus datang tanpa mau pergi. Atau mungkin bayanganmu telah terlepas dari dirimu, dan menetap di sini? Bahkan kerinduan itu melebihi sisa usiaku. Silahkan kalau tak percaya kau hitung sendiri, kaupun juga akan membutuhkan waktu sampai kita 'bertemu'. Karena kerinduan itu setiap jam, menit, detik selalu

Cerita Ibuku : Perjuangan Mu Yang Hanya Sendiri Tanpa Didampingi Ayah

Dia Ibuku, wanita terhebat di dunia yang aku punya saat ini. Ibu, sosok yang melahirkan kita bertaruh nyawa dan membesarkan kita dengan penuh kasih sayang. Ibu, sosok yang rela menyisihkan makanan kesukaannya untuk diberikan pada kita yang juga menyukainya. Ibu, sosok yang tak mengeluh meski harus terjaga hingga larut, memastikan kita sudah sampai rumah dengan selamat.  Tidak ada kata yang lebih tepat diucapkan selain kata: "Terima Kasih.” Ya sebagai anak, sudah sepatutnya aku mengucapkan kata itu sesering ku bisa. Terima kasih karena Ibu sudah rela menahan mual selama awal kehamilan. Terima kasih pula karena Ibu sempat merasakan beratnya membawa aku kemana pun pergi selama diriku tinggal di dalamnya. Bahkan setelah lahir, perjuangan Ibu tak lantas jadi lebih mudah. Entah ada berapa jam tidur Ibu yang tersita karena meladeniku yang sering haus dan kelaparan. Ketulusan yang kau punya yang kukagumi darimu. Walau beberapa orang menyakitimu karna keadaan mu sekarang, tapi ka

Terima kasih karena telah menjadi Sahabat Sejati

Terkadang, jarak memang memisahkan kita. Ada kalanya kita tidak saling kontak karena kesibukan satu sama lain. Tapi aku tahu, setiap aku butuh, kamu selalu ada untuk aku meski kita terpisah jauh. Terima kasih untuk setiap  acara pergi, serta terima kasih kamu selalu ada meski aku sedang sedih. Kita berjanji, susah senang, kita selalu bersama. Aku percaya, segala rahasiaku selalu aman bersamamu. Ada setiap momen di antara kita, entah momen itu bahagia atau tidak, dan kita tidak pernah peduli akan hal itu. Kita  sharing  cerita-cerita bahagiamu padaku. Tak bisa kubayangkan, hidupku tanpa kalian. Pasti tidak akan bahagia dengan berbagai pengalaman yang seru. Aku tahu, ada beberapa permintaanku tidak membuat kalian nyaman. Tapi, kalian tidak peduli akan hal itu. Meski jam sibuk dan kalian masing masing sudah memiliki janji lain, kalian mau membatalkannya untukku yang sedang bermasalah. Terima kasih untuk segala pengorbananmu ini. Terkadang kalian juga mendengarkan cerita-cerita ya

Senja Adalah Akhir Sebuah Hari

Senja adalah akhir dari sebuah hari, membuat apa-apa yang telah terjadi menjadi sebuah rangkaian cerita yang terususun rapi. Seperti puzzle yang harus dirangkai agar terbentuk rupa yang dapat dikenali, kisah-kisah dihari itu yang akan menjadi kenangan dikemudian hari. Senja yang setelahnya tentu sang malam akan tiba. Sang langit tak lagi peduli pada mentari yang telah pergi, sebab ia hanya peduli pada perjumpaannya dengan sang rembulan. Walau begitu, senja tak pernah marah, ia hanya sunyi. Menyembunyikan segala ceritanya sendiri, entah bahagia atau luka. Dari senja itu aku belajar menghargai rasa sunyi dan sepi. Tidak selalu aku akan bersama orang yang kupilih. Tidak selalu orang yang kupilih juga memilihku. Terkadang Tuhan membuat apa-apa yang begitu kita sayang pergi, bukan karena Tuhan tak peduli. Bukan. Tuhan bahkan lebih peduli melebihi diri kita sendiri. Tuhan menghadiahkan kesendirian untukku, memberikan sebuah rasa sunyi agar aku menjenguk diri sendiri. Agar aku peduli

Terlalu Nyaman

Kamu adalah langitku. Langit yang selalu meneduhkanku, menemaniku kapanpun dan dimanapun aku berada. Langit biru yang selalu bisa menenangkan hatiku. Jika cahaya selalu menerangi, akan selalu dapat kunikmati indahmu. Namun hari tak selamanya siang. Aku terlalu nyaman hingga aku lupa jika malam pun akan datang. Senjalah yang menjadi penanda. Katakan saja akulah mentari itu, yang jatuh cinta padamu hai langit. Seperti titah Tuhan, ada mentari, ada pula sang rembulan. Aku melupakan kehadirannya yang meminta senja menjemputku. Ya, aku harus menenggelamkan diri agar sang rembulan dapat memikat sang langit, menunjukkan cahaya indahnya, rupa cantiknya, yang hadirnya selalu diiringi kelip bintang-bintang angkasa. Seperti itulah aku dan kamu, aku yang terlena dan terlalu nyaman akan hadirmu yang sekian lama menemaniku. Aku memang tak lagi peduli pada apa-apa yang menggodaku. 

Merenung Saat Senja Datang

Ketika mentari sudah mulai tenggelam, ada banyak hal yang dapat kita lakukan. Salah satunya adalah mengevalusi diri. Senja mengingatkan kita tentang apa yang sudah terjadi selama hari ini, dan apa yang akan kita lakukan esok hari. Senja menjadi waktu yang tepat untuk berharap agar esok kita masih dapat membuka mata dan melihat dunia. “Semoga esok aku masih bisa membuka mata dan menikmati senja seperti hari ini.” Pernah aku duduk di sini sendirian menatap senja. Membunuh waktu yang kadang membosankan. Mengusir segala kepenatan dalam diri seraya berkata : “Jika senja saja masih setia aku tunggu, apalagi kamu. Sampai kapan pun aku terus menunggumu, dan berusaha agar kamu mengetahuinya. Berharap kamu berada di sampingku kala senja” Ada banyak hal yang dapat kita rasakan kala senja menemani waktu kita bersama. Tak lupa ada banyak cerita yang bisa kita ceritakan kala senja menyapa kita.

Antara Senja Dan Hujan

Dua hal yang bertolak belakang. Yang satu menawarkan romantisme dingin dan sendu, sedangkan yang satu lagi melankolisme hangat dan tenang. Meski keduanya bisa menjadi terjemahan dari rindu, pilu, benci, dan cinta. Oh!!! Apalagi kenangan! Aku sebenarnya tak lebih bingung dari kamu. Kenapa? Sini aku ceritakan... Tentang Senja Merah kuning yang membara, tetapi tetap santun. Semangat yang berapi api, tetapi seolah teredam. Senja yang muncul sebentar untuk menghangatkan, sekilas menawarkan ketenangan. Lalu sedetik kemudian dilibas oleh kelam menuju malam. Gelaplah cakrawala, tanpa sisakan nyala. Senja adalah jeda singkat. Di sekian nama tak berarti, yang tak menetap, tetapi sempat lewat meski bukan berarti terlewat. Nama nama itu tetap ada. Di tempatnya yang semula. Itulah senja. Ia mengajarkan kita agar menghargai sesuatu yang hanya sekejap. Untuk kemudian kembali pada kenyataan, melanjutkan apa yang ada. Tentang Hujan Bulirnya yang basahi bumi, seolah mengajarkan kita

I am Sorry

         Senin kemarin, 23 April 2018  tepatnya hal yang tak diinginkan terjadi. Kesalahan yang telah kubuat sendiri telah membuat orang lain tersakiti dan bahkan ia sampai dijauhi. Mungkin aku betul-betul ingin sendiri dan sendirian menangis menyesali hari itu yang membuat semuanya seakan beda. Beda dari yang kukira. Aku gengsi jika dilihat menangis. Tapi jujur aku ingin memaki diri ku sendiri. Berawal dari sikapku yang menyakiti beberapa diantara mereka.         Jika omongan dan perbuatan ku menyakiti orang-orang, aku menyesal dan berusaha menjauh agar tak ingin lagi terulang untuk kedua kali Nya. Tidak saling bertemu merupakan cara yang baik untuk menciptakan jarak dan membuat kamu menyadari bahwa aku memang bersungguh-sungguh ingin menjauh. Aku ingin memberi  waktu untuknya menenangkan diri dan terbiasa dengan ketidakhadiran ku. Sahabat terbaik mungkin sulit untuk ditemukan bahkan berat juga untuk saling meninggalkan dan memang mustahil untuk saling melupakan. Tapi jujur aku

Senja Itu Indah

Setiap sore, aku hanya ingin menatap senja. Bukan untuk mencari arti, tapi aku sangat menikmati ketika senja itu datang menghampiri. Senja adalah keindahan nyata yang Tuhan ciptakan dan aku hanyalah seorang penikmat senja. Senja begitu bermakna bagiku. Dimana saat aku menatap senja, aku bisa tersenyum bahagia melihat indahnya dan membuatku merasa tak ada beban.       Ketika senja melukiskan keindahan nya, maka saat itu aku berharap agar diriku mampu menuangkan rasa cinta yang ku punya untuk seseorang yang suatu saat menjadi milikku. 

Tentang Ayah

Bolehkah aku membenci dan melupakan mu Ayah ? Orangtua merupakan tumpuan bagi setiap anak. Memiliki orangtua yang lengkap adalah keinginan setiap anak di muka bumi ini, tak terkecuali denganku. Namun, takdir berkata lain bagiku. Dari mulai aku kecil aku tak pernah mengenal bagaimana seorang ayah itu, karna aku tak pernah merasakan kasih sayang darinya. Aku hidup dari sosok anak yang tumbuh tanpa peranan seorang Ayah. Memang semua terbayang sangatlah berat namun kini telah ku lalui semua hingga aku tumbuh menjadi seorang remaja yang kuat dan tegar dalam menghadapi persoalan hidup. Tanpa kehadiran sosok ayah yang mendampingi ku tentu ada sosok lain yang menggantikannya tidak lain dan tidak bukan adalah ibu. Ibu bagi ku adalah sosok luar biasa yang memiliki peran ganda oleh keadaan, ia menjadi sosok ibu yang penuh kasih sayang dalam merawat anaknya hingga menjadi sosok perkasa mencari nafkah untuk membiayai kehidupan keempat anaknya. Memang aku tak pernah kekurangan kasih sayang

Penikmat Senja Yang Belum Bisa Move On

             Hanya dia yang bisa membuatku jatuh cinta seperti ini. Tapi sayang dia telah pergi meninggalkan sebuah kenangan yang sulit kulupakan. Saat aku tertawa bersama nya, saat aku menangisi kesedihanku dimana aku begitu  kehilangan nya. Saat aku menikmati indahnya senja, disitu aku tersenyum mengingat mu. Dan mungkin aku tak bisa menikmati hangatnya pelukmu.  Aku sangat rindu padamu. Bahkan jika kau tau, kau takkan tega melihatku terus mengingatmu. Saat ini aku belum menemukan penggantimu. Bukan karna tidak ada yang kusayang selainmu. Tapi ia beda denganmu. Belum ada seorang pun yang bisa menggantikan mu. Aku berharap Tuhan mempertemukan ku dengan cinta yang sepertimu lagi.          Sungguh rindu ini tak mampu ku simpan didalam hati ini. Saat menatap foto mu, aku selalu berharap kau juga berada disampingku. Melihat kesedihanku dan mencoba menghapus kesedihan ini. Kau harus tau betapa aku mencintaimu.

Menunggu Cinta Seperti Senja

Kenapa senja yang paling ditunggu? karena ia akan memulai esok yang baru. Ntah itu esok yang lebih baik dari hari ini atau malah sebaliknya. Senja kadang merah merekah, bahagia dan kadang juga hitam berduka. Tapi langit terima apa adanya. Senja mengajarkan perpisahan tanpa senyuman dan lambaian tangan. Senja mengajarkan arti menunggu dan merindu. Dimana ada orang yang selalu aku tunggu kehadirannya disini tapi sayang dia telah tiada dan pergi jauh. Kadang saat aku merindukannya, aku melihat senja yang indah dimana bermakna bahwa sesuatu yang indah akan pergi juga.         Senja kabarkan padanya yang jauh disana, aku rindu. Sangat rindu sekali. Apakah aku bisa menemukan cinta seperti itu lagi? Sangat berat rindu ini bahkan aku ingin memeluknya. Bisakah kita bertemu semalam lagi, meski dalam mimpi. Rindu tak lagi punya ruang pada senja yang gerimis. Mengutuk langit tersebab menunda pelangi, lagi dan lagi. Aku merindukan mu sebanyak aku merindukan jingga nya senja. Kala diri mu pergi