Tuesday, 31 July 2018

Inilah Yang Akan Terjadi Ketika Anda Berpisah Dengan Sahabat Baik

Memiliki seorang sahabat adalah impian bagi semua orang. Setidaknya, begitulah yang seringkali ku dengar dari mereka. Berbeda dengan teman biasa. Seorang sahabat adalah dia yang benar-benar istimewa, yang sering kali keistimewaannya itu tak kita sadari hingga kita tak pernah tau mana yang benar-benar seorang sahabat, dan mana yang hanya seorang penjilat yang hanya memanfaatkan kita saja. Sahabat adalah ia yang mampu membuat kita merasa nyaman, dan merasa tak sungkan untuk mengekspresikan diri kita, hingga melakukan hal-hal yang konyol. Kita dan sahabat mungkin tak selalu kompak, namun kita sama-sama saling mencoba untuk mengimbangi satu sama lain. Dan sahabat adalah seorang teman terakhir yang masih sudi berada di sebelahmu saat yang lain meninggalkanmu karena kamu sudah tak punya apa-apa lagi.

Sering kali, apa yang membuat sahabat pergi adalah karena sikap egois yang ada dalam diri kita. Kadang memang ia tak sepaham denganmu, tak jarang saya sendiri sangat cerewet untuk menasehatinya. Saya kadang merasa jengkel, kalau dia tidak mendengarkan nasehat saya. Tapi percayalah, saya bersikap demikian karena saya peduli padamu. 
Hingga nanti tiba saat dimana sikap saya mulai berubah, dan perlahan mulai meninggalkanmu. Ya, ketika seorang teman yang sebelumnya cerewet mendadak mulai diam, itu adalah pertanda bahwa kamu akan kehilangan seorang sahabat, kehilangan seorang teman yang sesungguhnya, kehilangan orang yang peduli dengan hidupmu.
Maka, janganlah kamu menyia-nyiakan orang yang peduli tentang hidupmu. Janganlah kamu salah mengartikan bahwa ia yang menentangmu adalah musuhmu dan ia yang selalu mendukungmu adalah temanmu. Tidak, itu tidak sepenuhnya benar.
Saat berpisah sama sahabat, harimu akan menjadi sepi. Dan mungkin kamu akan mendapatkan teman baru.

Friday, 27 July 2018

Waktumu Dihabiskan Untuk Apa ?

Tidak terasa kita sudah melewatkan beberapa hari di tahun 2018. Bagi saya, tahun ini bukanlah tahun yang ambisius untuk mencapai beberapa target yang (pada akhirnya) sulit untuk dicapai. Tetapi, ada beberapa keinginan dalam diri saya untuk mulai mengubah kebiasaan di tahun-tahun sebelumnya. Jangan menghabiskan waktu untuk hal-hal yang lalai. Buat apa kamu hidup? Hidup itu harus punya tujuan. Dunia ini akan terus berputar tanpa kenal kompromi. Kalau kita enggan berubah menjadi pribadi yang lebih baik, bukan tak mungkin kita justru ketinggalan dan akan rugi sendiri.

Berikut adalah beberapa wish list saya yang siapa tahu bisa memberikan inspirasi:

*Banyak membaca buku.

Tanpa saya sadari, saya mulai berhenti untuk membaca buku. Padahal pada masa lalu, membaca buku adalah hiburan utama saya ketika ada waktu luang. Tetapi saat ini, dengan beraneka ragam saluran sosial media, ternyata telah berhasil menyedot waktu kita tanpa kita sadari. Pernah tidak mencoba berhitung, berapa jam waktu yang kita habiskan untuk melihat update teman-teman kita di Instagram, Facebook, menonton YouTube, atau sekadar berselancar di Twitter? Mungkin waktu yang dihabiskan untuk semua itu bisa tergantikan dengan 1-2 bab buku yang seru untuk dibaca.

ü  Mengontrol keuangan.

Sejujurnya, saya bukanlah orang yang melek finansial dan sekarang pun masih belajar, apalagi sebelum saya bekerja di tempat les Teknik Sipil seperti saat ini. Saya sadar, saya termasuk konsumtif apalagi kalau menemukan makanan enak, atau toko online yang lagi menggelar promo/diskon. Tetapi semakin dewasa, saya semakin menyadari bahwa melek finansial adalah tanggung jawab pribadi. Ya, mungkin saja orang tua kita tidak mengajari tentang pengelolaan uang sebanyak yang seharusnya kita ketahui, tapi itu tidak berarti kita tidak dapat meluangkan waktu untuk belajar sekarang.  

ü  Mengelola waktu yang ada.

Hanya ada 24 jam dalam sehari, tetapi dengan kemampuan manajemen waktu yang cerdas, seharusnya waktu yang ada sudah lebih dari cukup. Kuncinya: tetapkan rutinitas. Misalkan waktunya bekerja, bekerjalah. Waktunya kuliah, ya kuliahlah. Dan waktunya untuk bersama teman dan keluarga, luangkanlah. Sesibuk apapun kita, pasti kita punya cukup waktu untuk menikmati semuanya.

ü  Mencoba hal lain dan selesaikan.

Jangan pernah puas dengan kehidupan yang (menurut kita) nyaman. Cobalah banyak hal lain. Apa pun hobi, minat atau keterampilan yang kita miliki, cobalah kejar apa yang kita cita-citakan dengan penuh semangat serta melihat ke mana tujuan akhirnya. Tahun ini, saya memutuskan untuk mengerjakan sesuatu yang saya sukai yaitu menulis. Saya masih terus belajar, belajar mana yang berhasil dan mana yang tidak, sekaligus menerbitkan renungan saya secara online. Tentunya pembaca tulisan saya bisa bertambah atau tiba-tiba menghilang dalam semalam. Tapi apakah blog saya gagal atau tumbuh adalah tidak penting. Saya suka menulis dan akan konyol bagi saya apabila tidak mencoba menjalankan hobi saya.

ü  Kebahagiaan datangnya dari bersyukur.

Saya mulai belajar untuk mensyukuri hal-hal kecil yang saya jalani mulai tahun 2018 ini. Apakah setiap orang pernah sedih? Saya rasa sebagai manusia biasa tentu pernah, tetapi mensyukuri apa yang kita jalani setiap harinya, tentu akan membantu untuk meringankan langkah ke depannya. Bagi saya, refleksi diri adalah kunci kebahagiaan. Luangkan waktu beberapa menit setiap hari sebelum tidur untuk menuliskan apa yang kita syukuri di selembar kertas. Dan setiap kali kita merasa galau, lihat kembali daftar itu dan temukan kebahagiaan-kebahagiaan kecil yang pernah kita lalui setiap harinya.

ü  Hadiah terbaik yang bisa kita berikan kepada seseorang adalah perhatian 

Di zaman sekarang ini, fokus kita serba sekilas dan singkat. Kapan pun kita menghabiskan waktu dengan teman, pacar atau anggota keluarga, coba hiraukan smartphone kita. Sebuah percakapan mendalam akan selalu membuat kedua belah pihak merasa lebih bahagia. Karena bagaimanapun juga, hadiah terbaik yang bisa kita berikan kepada seseorang adalah waktu dimana kita mendengarkan serta memberikan perhatian.

Saya ingin memaksimalkan tahun 2018 untuk melihat ke depan, tidak mundur, dan satu hal yang sangat penting bagi diri saya sendiri adalah menulis lebih banyak. Karena waktu yang diberi Tuhan sangat berharga dan tak dapat digantikan dengan apapun.

Bagaimana dengan kamu? waktu kamu habis untuk apa saja? Bagikan komentarmu dibawah ya!!!


  


Friday, 6 July 2018

Menghargai Waktu


Banyak kejadian yang tak ku sangka. Air mata menetes dari matanya. Aku tak tau apakah itu memang salahku. Aku juga tak tahu kenapa itu semua terjadi, hanya dengan hitungan detik saja perasaan bersalah menyelimuti diriku. Entah berawal dari mana kenapa semua ini terjadi. Kau selalu berpikir tentang hari-hari bahagia untukmu,begitu pun aku. Masalahnya adalah, bukan aku bahagiamu. Ini adalah proses. Proses dimana kau akan menjadi dirimu sendiri. Aku mengerti, aku selalu menjadi diri sendiri. Namun siapa yang lebih tahu tentang diriku yang sebenarnya.
Ada sebuah waktu atau pun keadaan akan ada saatnya kau bertemu dengan satu orang yang mengubah hidupmu untuk selamanya. Kemudian, satu orang tersebut akan menjadi bagian terbesar dalam agendamu. Dan hatimu takkan memberikan pilihan apa pun. Akan ada saatnya kau ingin melompat mundur pada titik-titik kenangan tertentu. Namun tiada guna, waktu takkan memperlambat gerakan walau sedetik pun. Ia hanya mampu maju, dan terus maju. Dan mau tidak mau, kita harus ikut terseret dalam alurnya. Maka, ikhlaskan saja kalau begitu. Karena sesungguhnya, yang lebih menyakitkan dari melepaskan sesuatu adalah berpegangan pada sesuatu yang menyakitimu secara perlahan. Kamu harus belajar dewasa, belajar memahami makna, dan belajar menjadi lebih terbuka. Kalau ada seseorang yang  tidak bisa menghargai kesempatan baik yang kau beri, beri dirimu sendiri kesempatan untuk mendapatkan kisah yang lebih baik.

“ Ada saatnya kamu menemukan  menyayangi, memahami, bersama dan harus melepaskan.”
Arti melepaskan maksudnya tanpa menghapus kenangan berharga yang telah disimpan dalam masa lalu. Sesaat kita akan tersenyum, mungkin sesaat berikutnya kita menangis. Namun pada akhirnya kita akan menyadari, bahwa hidup yang hanya sekali ini menyimpan banyak hal yang seharusnya bisa kita nikmati dan syukuri adanya.

" Semoga kita bisa lebih menghargai waktu "