Tidak terasa kita sudah melewatkan
beberapa hari di tahun 2018. Bagi saya, tahun ini bukanlah tahun yang ambisius
untuk mencapai beberapa target yang (pada akhirnya) sulit untuk dicapai.
Tetapi, ada beberapa keinginan dalam diri saya untuk mulai mengubah kebiasaan
di tahun-tahun sebelumnya. Jangan menghabiskan waktu untuk hal-hal yang lalai.
Buat apa kamu hidup? Hidup itu harus punya tujuan. Dunia ini akan terus
berputar tanpa kenal kompromi. Kalau kita enggan berubah menjadi pribadi yang
lebih baik, bukan tak mungkin kita justru ketinggalan dan akan rugi sendiri.
Berikut adalah
beberapa wish list saya yang siapa tahu bisa memberikan
inspirasi:
*Banyak membaca buku.
Tanpa
saya sadari, saya mulai berhenti untuk membaca buku. Padahal pada masa
lalu, membaca buku adalah hiburan utama saya ketika ada waktu luang. Tetapi
saat ini, dengan beraneka ragam saluran sosial media, ternyata telah
berhasil menyedot waktu kita tanpa kita sadari. Pernah tidak mencoba berhitung,
berapa jam waktu yang kita habiskan untuk melihat update teman-teman
kita di Instagram, Facebook, menonton YouTube, atau sekadar berselancar di
Twitter? Mungkin waktu yang dihabiskan untuk semua itu bisa tergantikan dengan
1-2 bab buku yang seru untuk dibaca.
ü
Mengontrol keuangan.
Sejujurnya, saya bukanlah orang yang melek finansial dan sekarang pun
masih belajar, apalagi sebelum saya bekerja di tempat les Teknik Sipil seperti
saat ini. Saya sadar, saya termasuk konsumtif apalagi kalau menemukan makanan
enak, atau toko online yang
lagi menggelar promo/diskon. Tetapi semakin dewasa, saya semakin menyadari
bahwa melek finansial adalah tanggung jawab pribadi. Ya, mungkin saja orang tua
kita tidak mengajari tentang pengelolaan uang sebanyak yang seharusnya kita
ketahui, tapi itu tidak berarti kita tidak dapat meluangkan waktu untuk belajar
sekarang.
ü Mengelola waktu yang ada.
Hanya
ada 24 jam dalam sehari, tetapi dengan kemampuan manajemen waktu yang cerdas,
seharusnya waktu yang ada sudah lebih dari cukup. Kuncinya: tetapkan rutinitas.
Misalkan waktunya bekerja, bekerjalah. Waktunya kuliah, ya kuliahlah. Dan
waktunya untuk bersama teman dan keluarga, luangkanlah. Sesibuk apapun kita,
pasti kita punya cukup waktu untuk menikmati semuanya.
ü Mencoba hal lain dan selesaikan.
Jangan
pernah puas dengan kehidupan yang (menurut kita) nyaman. Cobalah banyak hal
lain. Apa pun hobi, minat atau keterampilan yang kita miliki, cobalah
kejar apa yang kita cita-citakan dengan penuh semangat serta melihat ke mana
tujuan akhirnya. Tahun ini, saya memutuskan untuk mengerjakan sesuatu yang saya
sukai yaitu menulis. Saya masih terus belajar, belajar mana yang berhasil dan
mana yang tidak, sekaligus menerbitkan renungan saya secara online.
Tentunya pembaca tulisan saya bisa bertambah atau tiba-tiba menghilang dalam semalam.
Tapi apakah blog saya gagal atau tumbuh adalah tidak penting. Saya suka menulis
dan akan konyol bagi saya apabila tidak mencoba menjalankan hobi saya.
ü Kebahagiaan datangnya dari bersyukur.
Saya
mulai belajar untuk mensyukuri hal-hal kecil yang saya jalani mulai tahun 2018
ini. Apakah setiap orang pernah sedih? Saya rasa sebagai manusia biasa
tentu pernah, tetapi mensyukuri apa yang kita jalani setiap harinya, tentu akan
membantu untuk meringankan langkah ke depannya. Bagi saya, refleksi diri adalah
kunci kebahagiaan. Luangkan waktu beberapa menit setiap hari sebelum tidur
untuk menuliskan apa yang kita syukuri di selembar kertas. Dan setiap kali kita
merasa galau, lihat kembali daftar itu dan temukan kebahagiaan-kebahagiaan
kecil yang pernah kita lalui setiap harinya.
ü Hadiah terbaik yang bisa kita berikan kepada
seseorang adalah perhatian
Di zaman sekarang ini, fokus kita serba
sekilas dan singkat. Kapan pun kita menghabiskan waktu dengan teman, pacar atau
anggota keluarga, coba hiraukan smartphone kita.
Sebuah percakapan mendalam akan selalu membuat kedua belah pihak merasa lebih
bahagia. Karena bagaimanapun juga, hadiah terbaik yang bisa kita berikan kepada
seseorang adalah waktu dimana kita mendengarkan serta memberikan perhatian.
Saya ingin memaksimalkan tahun 2018 untuk melihat ke depan, tidak
mundur, dan satu hal yang sangat penting bagi diri saya sendiri adalah menulis
lebih banyak. Karena waktu yang diberi Tuhan sangat berharga dan tak dapat
digantikan dengan apapun.
Bagaimana dengan kamu? waktu kamu habis untuk apa saja?
Bagikan komentarmu dibawah ya!!!