Sunday, 24 March 2019

ManusiaBolehBerencana; Namun Tuhan Punya Rencana yang Lebih Indah dari Rencana yang Kita Inginkan.

Pada dasarnya, setiap orang memiliki rencana untuk bisa mencapai sesuatu yang diinginkan. Dan rencana masing-masing orang, tidak sama antara satu dengan yang lainnya. Ketika semua hal yang kamu rencanakan belum juga terwujud dengan baik, pastikan dirimu untuk bisa bersabar menerima kenyataan yang ada. Kamu juga bisa terus berusaha dan jangan lupa untuk terus berdoa meminta yang terbaik dari Tuhan. Karena, dalam perjalanan hidup setiap orang, hampir semuanya pernah merasa gagal. Beberapa diantaranya, bahkan mengalami kegagalan yang jauh lebih berat dari apa yang kamu rasa. Selama menjalani tahun 2018, ada berbagai rencana yang telah aku buat. Salah satunya, aku ingin mengajak keluargaku pergi berlibur di akhir tahun ini dengan uangku sendiri. Namun, untuk bisa mencapai itu semua, aku harus berusaha. Dan usaha yang aku lakukan dengan cara mengikuti berbagai lomba menulis yang bisa menghasilkan uang. Tapi sayang, aku tidak memenangkan sama sekali perlombaan itu. Perasaan marah dan kecewa berkecamuk di dalam diriku. Sampai pada akhirnya, rasa kecewa itu berubah menjadi kebahagiaan. Saat itu, tepat pada tanggal 06 Desember 2018, aku mendapat sebuah email dari Team Hipwee Community. Aku tidak pernah menyangka, bahwa aku menjadi salah satu kontributor terbaik di bulan November ini. Dan aku berkesempatan mendapatkan merchandise yang menarik dari Hipwee. Wow!!! aku begitu senang dengan kabar bahagia ini. Dan kabar bahagia ini, tidak berhenti di aku saja. Aku pun menceritakan kepada keluargaku, terutama ibuku. Dia begitu senang mendengarnya dan juga semakin mendukungku. Dia juga berharap agar aku bisa sukses kedepannya.. Amin!!!

Ini adalah salah satu hasil pencapaian yang telah aku rencanakan di tahun ini dan yes aku berhasil!!! Sebenarnya waktu yang aku punya untuk menulis hanya sedikit, karena aku bekerja dan juga kuliah. Tapi aku selalu memanfaatkan sebaik mungkin waktu yang ada untuk tetap bisa menulis. Ada sih satu lagi rencana yang sangat aku impikan, dan belum tercapai di tahun 2018 ini.

Aku ingin sekali novelku bisa terbit dan diterima dengan baik di masyarakat. Saat ini novel yang telahku buat sedang di proses penerbit. Aku berharap, novelku akan terbit di tahun 2019 nanti. Memang #ManusiaBolehBerencana, Namun Tuhan punya rencana yang lebih indah dari rencana yang kita inginkan. Dan Tuhan lebih tahu yang mana yang terbaik untuk kita. Oleh karena itu, pencapaian yang belum terwujud di tahun 2018 ini, kamu harus berusaha ya mewujudkannya di tahun 2019 nanti. Suatu rencana yang gagal, tidak boleh membuat kita semakin lemah, justru kita harus semakin kuat untuk bisa mencapainya. Yang penting, tetap optimis bahwa apa yang kita rencanakan pasti bisa terwujud. Karena keyakinan akan masa depan lebih cerah akan memberikan kita sedikit tenaga untuk bertahan.

Selama hidup, kita harus terus berusaha supaya menjadi yang terbaik. Namun dalam usaha pencapaian itu, tidak jarang kita menemui jalan buntu yang berujung kegagalan. Sayangnya, banyak yang langsung menyerah karena pernah gagal. Rasa enggan untuk mencoba lagi jadi faktor utama karena dibayangi kegagalan sebelumnya. Kegagalan itu sebenarnya mengajarkan kita untuk jangan sombong. Sebaik-baiknya kita, masih ada yang lebih baik, atau sepandai-pandainya kita, masih ada yang lebih pandai.Tidak ada orang yang tidak pernah mengalami kegagalan. Semua orang harus melewati tahap itu supaya mau belajar dan terus belajar. Yang terpenting dari semuanya adalah selama kita mau sungguh-sungguh, penuh percaya diri, usaha dan selalu berdoa meminta yang terbaik dari Tuhan, tidak akan ada yang sia-sia. Apapun pencapaianmu selama ini, pencapaian yang benar-benar membuatmu bangga atau biasa saja, kamu harus bisa mensyukurinya.
Dan jika saat ini rencanamu tidak ada yang berhasil di tahun ini, jangan menyerah ya. Suatu hari nanti kamu pasti bisa mendapat hasil yang luar biasa dari usaha kerasmu itu.Tetap Semangat!

Yang Namanya Mencintai, Tak Harus Selalu Memiliki


Dulu hidupku gelap seperti langit abu-abu. Sampai pada akhirnya, Tuhan mempertemukanku dengan seseorang yang mengubah hidupku yang sebelumnya gelap, menjadi terang. Bercahaya indah seperti warna pelangi. Setiap hari-hari yang aku lewati bersamanya, adalah hari yang selalu indah dihidupku. Namun aku sadar, kebersamaan ini harus diakhiri. Karena aku tahu, aku nggak mungkin bisa selamanya sama dia. Dia mencintai seseorang. Dan orang yang dicintainya itu bukan aku, melainkan sahabat dekatku sendiri. Akhirnya aku memutuskan untuk menjauhi dirinya. Menjauhi dirinya memang tidak mudah, tapi pelan-pelan aku yakin diriku bisa. Kita yang dulu saling berkomunikasi lewat chat, tapi sekarang sudah lebih dari sebulan kita tidak pernah berkomunikasi lagi. Aku tahu, dia pasti marah kepadaku. Namun itu semua aku lakukan, demi kebahagiaannya. Karena kebahagiaan yang dia punya tidak ada padaku, tetapi ada di dalam diri orang yang sangat dia cintai. Dia adalah orang yang sangat baik. Aku beruntung bisa diberi kesempatan sama Tuhan, untuk bisa bertemu dan mengenalnya sampai sedekat ini. Terlebih lagi, jika aku bisa menjalani hidupku bersamanya. Namun, semua khayalanku itu tidak akan mungkin menjadi kenyataan. Mungkin dengan cara meninggalkannya, aku bisa cepat melupakan semua kenangan yang ada bersamanya.
Rasa sayang yang dia punya untukku tidak akan pernah berubah menjadi cinta. Karena rasa sayang yang dia punya itu tumbuh dari kebersamaan kita setiap hari, dan itu wajar. Mungkin aku yang terlalu cinta kepadanya. Tapi sekarang aku sadar, bahwa cara dia menatap Mira itu beda. Aku bisa melihat dari matanya yang begitu nyaman jika berada disisi Mira, sahabat dekatku. Sedangkan di sisiku, dia hanya menatapku secepat kilat seperti petir yang datang memperdengarkan suaranya, lalu pergi seketika. Terkadang, aku merindukan kehadirannya. Ingin rasanya aku bisa kembali ke waktu dimana aku belum punya rasa cinta sebesar ini kepadanya. Mungkin setiap rindu ini datang, aku hanya bisa memejamkan mataku dan mencoba membayangkan wajahnya yang sedang tersenyum. Itu adalah salah satu cara untuk mengobati rasa rinduku kepadanya. Sebenarnya aku ingin menemuinya, tapi aku sadar bahwa aku bukanlah orang penting dalam hidupnya. Mungkin Tuhan menghadirkan akudidalam hidupnya, agar aku bisa merasakan kebahagiaan yang sebelumnya tidak pernah aku dapatkan dari siapapun.
Aku cuma bisa berdoa dan berharap agar kelak ketika aku bertemu dengannya lagi, aku bisa melihat senyum manisnya seperti rasa es krim yang pernah dia berikan kepadaku. Manis dan penuh warna. Dan setelah bayangnya hilang dari pikiranku, aku kembali melanjutkan aktivitasku.

Cinta bertepuk sebelah tangan memang menyakitkan. Namun yang namanya mencintai, tak harus selalu memiliki

Kisah ini dimulai ketika aku masih duduk dibangku SMA. Di mana saat itu aku merasakan yang namanya jatuh cinta. Aku jatuh cinta kepada lelaki yang bernama Agus. Agus adalah lelaki yang baik dan ramah. Beberapa kali aku bertemu dengannya di lingkungan sekolah, ia selalu melontarkan senyum manisnya kepadaku.
Tatapan matanya, sapaannya selalu terbawa dipikiranku. Sampai pada akhirnya, aku tidak bisa mempungkiri bahwa aku menyukai Agus. Namun, aku merasa saat itu bukan waktu yang tepat untuk mengungkapkan semua rasa yang aku punya kepadanya. Dan aku memilih untuk memendam rasaku kepadanya selama 2 tahun. Tepat pada akhir ujian semester 2, aku memutuskan untuk mengungkapkan perasaanku kepadanya lewat chat BBM. 
Ia merespon dengan baik apa yang aku ungkapkan barusan kepadanya. Namun, ia hanya ingin kita berteman baik saja layaknya sahabat dekat. Aku pun harus menerima kenyataan pahit itu. Namanya juga tidak cinta, mana bisa dipaksa. Sampai pada akhirnya, aku mengetahui bahwa dia sudah punya pacar. Pacarnya cantik, tinggi dan putih. Jika dibandingkan denganku, mungkin seperti langit dan bumi. Jauh sekali perbedannya.
Tepat pada kenaikan kelas 3, aku masih berteman baik dengannya. Sampai pada suatu hari, saat ujian terakhir sekolah tepatnya di hari jumat. Pagi itu, aku sedang chattingan dengan Agus.
“Kamu ujiannya hari ini di ruangan mana?”
“Lantai 2, tapi aku lupa nomor ruangannya. Nanti aku cek roster deh.”
“Oh gitu, ya udah aku ujian dulu ya!”
“Iya. Aku kayaknya telat nih sampai ke sekolah.”
“Kenapa gitu?”
“Soalnya ini aku baru berangkat dari rumah.”
“Kok lama banget berangkatnya?”
“Tadi itu aku nungguin David. Hari ini dia ngajak berangkat bareng ke sekolah pake motornya dia.”
“Oh gitu. Ya udah, kalian hati-hati ya.”
Setelah itu, ia tidak lagi membalas chatku. Saat ujian selesai, aku melirik lagi hpku. Barangkali ada pesan dari dia, dan ternyata tidak ada. Bahkan chatku terakhir kali, sama sekali belum dibaca olehnya. Sampai pada akhirnya, aku mendapatkan informasi dari teman sekelasnya bahwa ia dan David kecelakaan. Mereka kecelakaan karena menabrak trotoar. Mendengar hal itu, aku langsung mengajak teman dekatku untuk bersama-sama pergi ke rumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit, aku melihat pacarnya Agus sedang duduk disampingnya sambil memegangi tangannya. Aku hanya bisa melihat dari luar ruangan, karena aku tidak ingin mengganggu ia maupun Agus yang sedang koma. Dan ternyata sorenya, Agus dan David telah dipanggil Tuhan. Aku benar-benar terpukul dengan keadaan itu. Saat jenazah Agus dan juga David dibawa keluar ruangan, ingin sekali rasanya aku bisa memeluk Agus untuk yang terakhir kalinya. Namun aku sadar, bahwa aku bukanlah orang terpenting dalam hidupnya.
Sebenarnya, sebelum kecelakaan ini terjadi, aku sempat mimpi tentang Agus. Didalam mimpiku, aku melihat Agus memakai kemeja biru sedang mengendarai sepeda motor. Saat aku melihatnya, ia juga melihatku. Dia turun dari motornya dan mengajakku untuk ikut dengannya. Namun aku menolak ajakannya dan dia pergi begitu saja meninggalkan aku sendirian disitu.
Aku baru sadar, mimpi itu ternyata petunjuk dari Tuhan dan aku sama sekali tidak mengetahui bahwa akan ada kejadian yang menimpa Agus seperti ini. Aku baru mengerti arti mimpiku ini, setelah aku mengetahui bahwa saat David merayakan ulang tahunnya yang ke-17, ia nampak sedang memakai kemeja biru yang persis dipakai Agus seperti yang aku lihat dalam mimpiku.
Aku menuliskan kisah cinta #BertepukSebelahTangan ini, untuk mengenang kembali seseorang yang sangat aku cintai. Dan walaupun dia sudah tidak ada lagi di dunia ini, namun senyum manisnya tidak akan pernah hilang dari ingatanku.

Lihat siapa yang tulus mencintaimu, jangan sampai ia bosan karena menunggumu terlalu lama

Malam ini langit gelap tanpa bintang. Mataku masih terpaku menatap layar ponselku. Aku menikmati foto seseorang yang kusimpan didalam memori ponselku.
Tring… tiba-tiba saja ada chat masuk. Aku membacanya sambil senyam-senyum sendiri. Itu pesan dari mantanku yang sekarang hanyalah menjadi teman baikku.
Ari: “Kamu udah ngerjain tugas”
Saya: “Udah, kamu sendiri?”
Ari: “Udah dong. Ketularan pinter sama kamu sih.”
Saya: “Ketularan apaan. Kamu udah pinter kali ri.”
Ari: “Tidur sana, cewek gak baik begadang.”
Saya: “Iya, duluan sana.”
Ari: “Kamu duluan gih.”
Saya: “Ya udah. Tapi kamu juga cepat tidur ya?”
Ari: “Iya, selamat malam dan selamat tidur Nia.”
Aku mematikan ponsel sambil senyam senyum tak jelas. Entah mengapa, menikmati setiap detik ini akan terasa indah jika terus bersamanya. Perlahan-lahan mataku menutup lengkap dengan lengkungan di bibirku.
Tak terasa malam sudah berganti menjadi pagi. Aku terbangun dari tidurku yang diselimuti dengan mimpi buruk. Kulihat dibalik jendela, matahari tidak bersinar. Awan terlihat mendung hitam, udara pagi tambah terasa dingin dan rintik hujan terus membasahi bumi. Hujan dipagi hari ini membuatku ingin kembali lagi tidur. Saat aku ingin tidur kembali, tiba-tiba bayangannya muncul di pikiranku.
Entah mengapa bayangan Ari tidak bisa hilang dari ingatanku. Padahal aku tahu sendiri, bahwa kami berdua sekarang tidak punya status apa-apa lagi. Dia tahu aku masih mencintainya, namun dia hanya ingin kita berdua berteman baik saja. Perasaan yang selalu menyakitkan hatiku setiap kali mengingatnya sedang jalan berdua dengan gebetan barunya.
“Nia, mau sekolah tidak?” Teriak mama dibalik pintu kamarku. Aku baru tersadar bagaimanapun cuaca saat ini, aku harus sekolah karena ada tugas yang harus dikumpulkan. Jika tidak segera dikumpulkan, aku bisa mendapat hukuman. Sesampainya di sekolah, aku bertemu Naufal. Naufal adalah sahabatku. Aku dan dia sudah bersahabat sejak kecil dan keluarga kami juga sudah saling mengenal. Beda halnya dengan Ari yang mampir di rumahku saja tidak pernah.
“Ari mana fal?”
“Bisa gak sih kamu seharian aja gak nanyain Ari?”
“Kenapa emangnya? Jangan gitu dong fal. Ari kan sahabat kita juga.”
“Sahabat darimananya? Ada ya, mantan jadi sahabat? Dan ternyata, diantara mereka ada yang masih suka. Sementara yang satunya udah nggak , dan hanya menganggap teman aja. Gue tahu gimana rasanya cinta bertepuk sebelah tangan! Jadi jangan sok tegar gitu kalo lo liat Ari dekat sama gebetan barunya.”
“Apaan sih fal! Sok tau banget sama kehidupan gue. “
“Jangan ngelak ah! Liat kebelakang dong. Ada yang berjuang, tapi lo nya gak peka-peka.” Aku melihat kebelakang dan nyatanya gak ada siapa-siapa.
“Maksud lo lihat kebelakang? Lo taukan dibelakang gue gak ada siapa-siapa. Lo punya indera keenam? Udah ah nggak usah bahas yang aneh-aneh. Sekarang gue mau tanya sama lo! Ari dimana?”
“Dia ada di atap sekolah.”
Aku langsung pergi meninggalkan Naufal dan berjalan keatap untuk melihat Ari.
Saat sampai di atap, aku melihatnya dan semuanya sudah sangat jelas. Mereka tampak cocok dan bahagia. Hatiku rapuh dan air mataku jatuh dengan sendirinya. Aku tak bisa berkata -kata lagi. Ari sudah bahagia dengan masa depannya. Sedangkan aku, apalah dayaku yang hanya menjadi bagian dari masa lalunya.
“Sudah lihatkan? Sudah sadar? Suara itu datang dari belakangku.
“Naufal? Kenapa kamu tak memberitahuku bahwa Ari ada diatap bersama pacar barunya.”
Naufal terdiam dan tak menjawab pertanyaanku. Aku langsung pergi meninggalkan dua insan yang sedang berbagi kebahagiaan, dan juga meninggalkan Naufal. Aku berlari menuju taman, dan Naufal berteriak memanggilku dan berlari mengikutiku.
“Kamu sengaja kan fal?” tanyaku sembari tersenyum miring, air mataku masih mengalir tak berhenti.
“Ya, aku sengaja. Itu semua demi kebaikanmu.”
“Kebaikan kamu bilang? Apa sekarang keadaanku bisa dibilang baik? Kau bodoh sekali Naufal.”
“Kau menyebutku bodoh?”
“Ya! Kau bodoh! Kau tak pernah mengerti rasanya mencintai tanpa dicintai!”
“Justru aku yang lebih sering merasakan hal itu Nia. Syukurlah kamu dapat merasakan apa yang aku rasakan dari dulu sampai sekarang.”
“Sekarang kamu senang kan melihat perasaanku hancur seperti ini.”
“Kau pikir aku melihatmu menangis, aku tak hancur? Aku hancur! Bahkan hatiku sudah hancur saat kau menjadi kekasih Ari. Dan kehancuranku sampai saat ini masih ada, ketika aku melihatmu hanya fokus pada satu titik. Hingga titik lain yang berjuang demi mendapatkan perhatianmu kau tak pernah menyadarinya.
Aku mencintaimu Nia. Tapi kau lebih menginginkan Ari daripada aku. Sadarlah! Ari itu udah menjadi milik orang lain dan itu kenyataannya.  Dia bukan milikmu lagi. Sekarang, terserah padamu.”