Skip to main content

Terima kasih karena telah menjadi Sahabat Sejati


Terkadang, jarak memang memisahkan kita. Ada kalanya kita tidak saling kontak karena kesibukan satu sama lain. Tapi aku tahu, setiap aku butuh, kamu selalu ada untuk aku meski kita terpisah jauh. Terima kasih untuk setiap  acara pergi, serta terima kasih kamu selalu ada meski aku sedang sedih. Kita berjanji, susah senang, kita selalu bersama. Aku percaya, segala rahasiaku selalu aman bersamamu. Ada setiap momen di antara kita, entah momen itu bahagia atau tidak, dan kita tidak pernah peduli akan hal itu. Kita sharing cerita-cerita bahagiamu padaku. Tak bisa kubayangkan, hidupku tanpa kalian. Pasti tidak akan bahagia dengan berbagai pengalaman yang seru.

Aku tahu, ada beberapa permintaanku tidak membuat kalian nyaman. Tapi, kalian tidak peduli akan hal itu. Meski jam sibuk dan kalian masing masing sudah memiliki janji lain, kalian mau membatalkannya untukku yang sedang bermasalah. Terima kasih untuk segala pengorbananmu ini. Terkadang kalian juga mendengarkan cerita-cerita yang buruk tentangku. Namun aku tahu, kalian percaya padaku dibandingkan dengan gosip-gosip buruk di luar sana. Terima kasih, karena tetap menyemangatiku di kala masa ini.

Aku tahu, terkadang aku juga tidak sepenuhnya terima dengan pendapat kalian.Tak jarang juga kita berargumen untuk sesuatu hal yang simple. Namun terima kasih, karena pertengkaran kita tidak pernah berakhir buruk. Terima kasih, karena selalu mau memaafkan diriku.
Selain orang tuaku, hanya kalian lah  yang paham dimana bagusnya diriku dan apa yang bisa aku lakukan. Terima kasih karena mau membantu dan mendorongku untuk lebih baik. Tanpa kalian, aku tidak akan menjadi seperti ini.
Sekali lagi, terima kasih telah menjadi apa adanya. Terima kasih karena tidak berpura-pura menjadi baik. Dan terima kasih karena telah lahir di dunia ini sebagai sahabatku.


Comments

Popular posts from this blog

Tak Perlu Menunggu Kaya untuk Membahagiakan Ibu Kita

Membuat ibu kita bahagia, hal itu jelas jadi harapan dan impian kita semua. Mungkin kita memang belum jadi anak yang sepenuhnya berbakti dan sempurna di mata ibu kita. Ibu  kita mungkin tak pernah menuntut atau meminta apapun dari kita. Kasih sayang yang ia berikan memang tak pernah kita balas sepenuhnya. Sudah banyak pengorbanan dan hal-hal yang ia lakukan untuk kita. Dan kita sebagai anak, memberi perhatian walau sedikit sudah jadi bentuk bakti kita sendiri. Hari-hari kita memang akan selalu sibuk. Aktivitas yang padat selalu menguras energi dan waktu kita setiap harinya. Tapi kita tak pernah bisa tahu soal rahasia usia dan waktu. Jangan sampai karena kita terlalu sibuk mengurus diri sendiri, jadi lupa dengan ibu kita yang juga makin bertambah usia. Tak bisa kita cuma terus menunggu untuk bisa benar-benar kaya raya baru membahagiakan nya. Bukan kekayaan kita yang diminta oleh Nya, melainkan kasih sayang dan cinta kita yang paling diharapkannya. Melakukan yang terbaik ...

Inilah Yang Akan Terjadi Ketika Anda Berpisah Dengan Sahabat Baik

Memiliki seorang sahabat adalah impian bagi semua orang. Setidaknya, begitulah yang seringkali ku dengar dari mereka. Berbeda dengan teman biasa. Seorang sahabat adalah dia yang benar-benar istimewa, yang sering kali keistimewaannya itu tak kita sadari hingga kita tak pernah tau mana yang benar-benar seorang sahabat, dan mana yang hanya seorang penjilat yang hanya memanfaatkan kita saja. Sahabat adalah ia yang mampu membuat kita merasa nyaman, dan merasa tak sungkan untuk mengekspresikan diri kita, hingga melakukan hal-hal yang konyol. Kita dan sahabat mungkin tak selalu kompak, namun kita sama-sama saling mencoba untuk mengimbangi satu sama lain. Dan sahabat adalah seorang teman terakhir yang masih sudi berada di sebelahmu saat yang lain meninggalkanmu karena kamu sudah tak punya apa-apa lagi. Sering kali, apa yang membuat sahabat pergi adalah karena sikap egois yang ada dalam diri kita. Kadang memang ia tak sepaham denganmu, tak jarang saya sendiri sangat cerewet untuk menaseha...

Menghargai Waktu

Banyak kejadian yang tak ku sangka. Air mata menetes dari matanya. Aku tak tau apakah itu memang salahku. Aku juga tak tahu kenapa itu semua terjadi, hanya dengan hitungan detik saja perasaan bersalah menyelimuti diriku. Entah berawal dari mana kenapa semua ini terjadi. Kau selalu berpikir tentang hari-hari bahagia untukmu,begitu pun aku. Masalahnya adalah, bukan aku bahagiamu. Ini adalah proses. Proses dimana kau akan menjadi dirimu sendiri. Aku mengerti, aku selalu menjadi diri sendiri. Namun siapa yang lebih tahu tentang diriku yang sebenarnya. Ada sebuah waktu atau pun keadaan akan ada saatnya kau bertemu dengan satu orang yang mengubah hidupmu untuk selamanya. Kemudian, satu orang tersebut akan menjadi bagian terbesar dalam agendamu. Dan hatimu takkan memberikan pilihan apa pun. Akan ada saatnya kau ingin melompat mundur pada titik-titik kenangan tertentu. Namun tiada guna, waktu takkan memperlambat gerakan walau sedetik pun. Ia hanya mampu maju, dan terus maju. Dan mau tidak...