Skip to main content

Sampai Bertemu Lagi Temanku

Setelah lulus kuliah nanti, satu persatu dari kita akan pergi. Pergi mewujudkan cita cita ataupun kisah cinta. Intinya, semua untuk kemajuan diri kita masing-masing.
Walaupun nanti, kita tidak akan bisa berkumpul lagi seperti yang ada difoto ini, kalian tetap salah satu harta terbaik yg tersimpan dihati.

Jangan bosan-bosan ya, untuk terus meributkan grup yang udah kita bentuk sejak semester 3, jika nanti kita benar-benar sudah berpisah. Karena tanpa meributkan grup, kita hanya akan menjadi orang asing dikemudian hari.
Ya, bayangkan saja saat ini kita sudah berpisah. Aku sekarang sudah bekerja di luar kota dan sudah berkeluarga, dan kalian masing-masing sedang sibuk dengan urusan kalian, baik itu urusan kerjaan, ataupun urusan keluarga. Dan dalam kondisi yang sudah sama-sama sukses, Tuhan menakdirkan kita semua untuk bertemu kembali.
Namun, saat Tuhan mempertemukan kita kembali, apakah kalian semua yakin kalau kita masih saling mengenali satu sama lain? Apakah kalian yakin, kalian bisa mengenali aku? Aku rasa tidak, dan bahkan tidak mungkin kalian semua bisa mengenali aku lagi. Mungkin saja kan, badanku bertambah gemuk setelah aku memiliki anak.
Intinya, selama apapun kita berteman, saling membuat cerita bersama, tidak akan ada gunanya jika kita berhenti untuk saling berkomunikasi. Setidaknya, kita bisa saling berkabar beberapa kali, walaupun tidak sesering dulu. Karena bagiku, komunikasi itu penting, meskipun hanya sekedar lewat chat.
Aku bukan bermaksud, untuk mengharuskan kalian menghabiskan waktu untuk chattingan yang gak jelas digrup kita. Bukan! Bukan itu maksudku! Maksudku, luangkanlah waktu kalian sekedar menanyakan kabar, menanyakan apa aktivitas yang sedang kita kita sibukkan masing-masing dan sesekali kalau bisa, marilah kita nongkrong.
Nongkrong itu perlu, walau hanya sekali setahun. Supaya, kita bisa kembali merasakan suasana yang sudah lama hilang dari rutinitas kita dulu saat kuliah.
Selain itu, mengapa aku katakan berkomunikasi itu penting? Karena kita tidak tahu pasti kedepannya, apakah dikemudian hari, salah satu dari kita dipanggil Tuhan lebih dulu dan kita tidak tau sama sekali kepergiannya.

Jadi, dengan adanya komunikasi yang mungkin tidak bisa terlalu sering kita lakukan, karena adanya kesibukan masing-masing, kita tetap bisa tau mengenai kabar baik dan buruknya kita masing-masing.

Mungkin, cuma sedikit saja yang bisa kuungkapkan dari hati tentang kalian semua.
Karena, jika kuungkapkan selengkapnya tentang kalian semua, beserta momen yang pernah aku alami bersama kalian, aku rasa jari-jariku tidak sanggup untuk mengetikkannya.
Terlalu banyak cerita yang kita ukir bersama, terlalu banyak kisah yang kita hadapi bersama, dan terlalu banyak kenangan yang kalian berikan kepadaku.
Terimakasih, sudah mau menjadi temanku.
Terimakasih sudah mau menorehkan kisah bersamaku.
Terimakasih sudah mau bersama sampai sejauh ini.        
Dan terimakasih untuk segala hal yang tidak akan pernah bisa aku lupakan seumur hidupku.
Bila, beberapa tahun kedepan nanti, kita berpisah dan mungkin tidak akan pernah bisa bertemu lagi, aku harap kalian selalu mengingatku. Mengingat orang yang suka jail, tapi bisa diajak serius juga. Mengingat orang yang selalu menjadi teman curhat kalian, dan mengingat orang yang selalu panik gak karuan disaat tugas kuliah sudah mendekati deadline.
Andai saja kalian tahu, bahwa saat menulis kisah kita yang singkat ini, aku mengeluarkan air mata beberapa kali. Karena aku tau, semua yang kita lalui bersama-sama akan sulit untuk terulang kembali.
Ingatkah kalian, dengan momen perayaan ulang tahun masing-masing dari kita. Dimana, kita memberi kejutan dengan membawa sebuah kue untuk salah satu dari kita yang sedang berulang tahun. Lalu setelahnya, kita berfoto, makan bersama hingga sang malam datang menyuruh kita pulang kembali kerumah masing-masing.
Ah, terlalu manis semua kenangan kita. Sampai-sampai aku tidak mau pisah dari kalian. Tapi, lagi-lagi aku harus sadar. Bahwa setiap pertemuan akan ada perpisahan. Aku tidak mau egois dengan perasaanku. Mungkin aku seperti ini, karena sudah terlalu nyaman berteman dengan kalian.
Bagiku, kalian adalah teman luar biasa yang pernah Tuhan hadirkan di dalam hidupku. Semoga setelah lulus kuliah nanti, kita bisa mendapat kehidupan yang lebih baik lagi dari yang sekarang.
Kalian harus bisa sukses ya teman-temanku, walaupun saat kuliah, kita sering gak dengerin dosen ngejelasin materi, makan dikelas dan ngerumpiin mahasiswa kelas lain.
Tapi, itu semua kita lakukan, karena kita saat itu merasa bosan dan jenuh dengan rutinitas kuliah setiap harinya. Wajar saja, dan semua mahasiswa selain kita pasti akan melakukan hal yang sama seperti kita.
Karena, kadang-kadang hidup butuh hiburan. Terlalu serius dalam kuliah, bisa membuat kita stress lho! Main sesekali boleh ketika jam kuliah berlangsung, asalkan, kuliah kita tidak berantakan dan nilai IPK kita tidak dibawah 3.00. Itu saja, mudah bukan?
Pasti mudah, seperti yang seringkali aku lakukan bersama kalian. Oh iya, ketika takdir mempertemukan kita kembali, aku harap kita semua benar-benar menjadi orang sukses, orang hebat dan orang yang tetap rendah hati. Karena, sesukses apapun kita nanti, sehebat apapun kita nanti, jika kita memiliki sifat yang sombong, itu tidak ada gunanya.
Jaga diri kalian baik-baik ya semuanya, karena kita tidak bisa terus sama-sama seperti yang dulu lagi. Sampai bertemu di lain waktu yang istimewa, dan di hari yang cerah.





Comments

Popular posts from this blog

Tak Perlu Menunggu Kaya untuk Membahagiakan Ibu Kita

Membuat ibu kita bahagia, hal itu jelas jadi harapan dan impian kita semua. Mungkin kita memang belum jadi anak yang sepenuhnya berbakti dan sempurna di mata ibu kita. Ibu  kita mungkin tak pernah menuntut atau meminta apapun dari kita. Kasih sayang yang ia berikan memang tak pernah kita balas sepenuhnya. Sudah banyak pengorbanan dan hal-hal yang ia lakukan untuk kita. Dan kita sebagai anak, memberi perhatian walau sedikit sudah jadi bentuk bakti kita sendiri. Hari-hari kita memang akan selalu sibuk. Aktivitas yang padat selalu menguras energi dan waktu kita setiap harinya. Tapi kita tak pernah bisa tahu soal rahasia usia dan waktu. Jangan sampai karena kita terlalu sibuk mengurus diri sendiri, jadi lupa dengan ibu kita yang juga makin bertambah usia. Tak bisa kita cuma terus menunggu untuk bisa benar-benar kaya raya baru membahagiakan nya. Bukan kekayaan kita yang diminta oleh Nya, melainkan kasih sayang dan cinta kita yang paling diharapkannya. Melakukan yang terbaik ...

Inilah Yang Akan Terjadi Ketika Anda Berpisah Dengan Sahabat Baik

Memiliki seorang sahabat adalah impian bagi semua orang. Setidaknya, begitulah yang seringkali ku dengar dari mereka. Berbeda dengan teman biasa. Seorang sahabat adalah dia yang benar-benar istimewa, yang sering kali keistimewaannya itu tak kita sadari hingga kita tak pernah tau mana yang benar-benar seorang sahabat, dan mana yang hanya seorang penjilat yang hanya memanfaatkan kita saja. Sahabat adalah ia yang mampu membuat kita merasa nyaman, dan merasa tak sungkan untuk mengekspresikan diri kita, hingga melakukan hal-hal yang konyol. Kita dan sahabat mungkin tak selalu kompak, namun kita sama-sama saling mencoba untuk mengimbangi satu sama lain. Dan sahabat adalah seorang teman terakhir yang masih sudi berada di sebelahmu saat yang lain meninggalkanmu karena kamu sudah tak punya apa-apa lagi. Sering kali, apa yang membuat sahabat pergi adalah karena sikap egois yang ada dalam diri kita. Kadang memang ia tak sepaham denganmu, tak jarang saya sendiri sangat cerewet untuk menaseha...

Menghargai Waktu

Banyak kejadian yang tak ku sangka. Air mata menetes dari matanya. Aku tak tau apakah itu memang salahku. Aku juga tak tahu kenapa itu semua terjadi, hanya dengan hitungan detik saja perasaan bersalah menyelimuti diriku. Entah berawal dari mana kenapa semua ini terjadi. Kau selalu berpikir tentang hari-hari bahagia untukmu,begitu pun aku. Masalahnya adalah, bukan aku bahagiamu. Ini adalah proses. Proses dimana kau akan menjadi dirimu sendiri. Aku mengerti, aku selalu menjadi diri sendiri. Namun siapa yang lebih tahu tentang diriku yang sebenarnya. Ada sebuah waktu atau pun keadaan akan ada saatnya kau bertemu dengan satu orang yang mengubah hidupmu untuk selamanya. Kemudian, satu orang tersebut akan menjadi bagian terbesar dalam agendamu. Dan hatimu takkan memberikan pilihan apa pun. Akan ada saatnya kau ingin melompat mundur pada titik-titik kenangan tertentu. Namun tiada guna, waktu takkan memperlambat gerakan walau sedetik pun. Ia hanya mampu maju, dan terus maju. Dan mau tidak...